Sadranan Ngampon dan Cepokojajar

Administrator 10 Maret 2023 15:38:45 WIB

Menjelang datangnya bulan suci ramadhan, masyarakat Sitimulyo memiliki adat budaya menggelar ruwahan dan Sadranan. Tradisi yang menggabungkan konsep kepercayaan adat dengan ajaran agama Islam. Ruwahan merupakan tradisi kebudayaan Jawa untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Sedangkan nyadran adalah rangkaian budayanya, mulai dari pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan kenduri yang di laksanakan dirumah warga atau di masjid, balai padukuhan atau rumah Dukuh setempat. Bagi warga yang beragama islam dengan membaca kamlimat thayyibah tahlil saat berdoa di makam leluhur dan di saat kenduri bersama.

Padukuhan Ngampon dan Cepokojajar mengadakan sadranan pada Kamis (9/03/2023) dilakukan di salahsatu rumah warga. Bagi masyarakat nyadran memiliki makna sebagai balas budi pada leluhur atau arwah orang yang sudah meninggal.

Komentar atas Sadranan Ngampon dan Cepokojajar

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License