Sejarah Desa Sitimulyo

Administrator 08 Agustus 2016 13:25:45 WIB

Sejarah berdirinya Desa Sitimulyo diawali dengan perubahan sistem kerajaan Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada saat itu pemerintahan suatu wilayah dipimpin oleh seorang Bekel dan Demang, kemudian melebur menjadi Kelurahan. Berdirinya kelurahan-kelurahan di Wilayah Ngayogyakarta Hadiningrat juga turut mempengaruhi berdirinya Desa Sitimulyo yang merupakan gabungan dari Kelurahan Mojosari, Madugondo, Cepokjajar, dan Ngablak.

Adapun kebijakan tersebut merupakan kebjakan Raja Hamengkubuwono IX yang sekaligus merupakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1946. Berdasarkan kebijakan tersebut, kemudian Desa Sitimulyo bediri tepat pada Hari Senin Pahing pada Bulan Juli 1947 yang terdiri dari empat kelurahan lama yakni:

  1. Kelurahan Mojosari terdiri dari lima dusun yaitu Babadan, Karang Anom, Karang Tengah, Mojosari, dan Karang Ploso.
  2. Kelurahan Madugondo terdiri dari lima dusun yaitu Nglengis, Madugondo, Somokaton, Munggang, dan Karanggayam.
  3. Kelurahan Cepokojajar terdiri dari empat dusun yaitu Kuden, Padangan, Ngampon, dan Cepokojajar.
  4. Kelurahan Ngablak terdiri dari tujuh dusun yaitu Ngablak, Banyakan I, Banyakan II, Banyakan III, Nganyang, Pagergunung I dan Pagergunung II.

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License