Kalurahan Sitimulyo

Karang taruna sebagai organisasi yang dinaungi pemuda maupun pemudi saat ini secara tidak langsung menjadi wadah untuk mengembangkan bakat dan minat para anggotanya. Selain menjadi wadah untuk mengembangkan bakat, karang taruna sudah seharusnya bisa melestarikan dan menjaga budaya asli yang ada di daerahnya.

Saat ini dalam Divisi Kebudayaan Karang Taruna Sitimulyo mengadakan latihan karawitan yang dilaksanakan rutin setiap Minggu malam. Latihan sudah dimulai sejak awal Januari 2020 dan hingga saat ini sudah mempelajari empat lagu, salah satu diantaranya lagu Gugur Gunung.

Adi Slamet Wibowo, salah satu anggota karawitan mengaku dalam karawitan ia tidak hanya memainkan satu alat atau gamelan, melainkan beberapa gamelan tergantung yang diinginkan untuk dipelajari seperti kendhang atau slenthem. Saat diwawancara oleh reporter Karang Taruna Sitimulyo pada Senin (10/2), Adi mengaku senang bisa belajar karawitan. "Senang, Mbak. Karena bisa belajar gamelan dan juga menambah teman. Awalnya dulu cuma ikut-ikutan, tapi karena seru jadi rutin datang latihan setiap Minggu," ungkap Adi.

Karawitan Karang Taruna Sitimulyo sendiri diampu oleh Sabdo Murjoko. Lokasi latihan bertempat di ruang gamelan Balai Desa Sitimulyo. Kurang lebih sebanyak 10 orang hadir setiap minggunya untuk belajar karawitan. Karawitan ini terbuka untuk masyarakat Sitimulyo, khususnya yang tertarik belajar memainkan alat musik gamelan.

Gamelan merupakan kesenian adiluhung dari Jawa yang patut dijaga dan dilestarikan. Sudah sepantasnya kita menjaga budaya negeri agar tidak terkikis dan tenggelam karena pengaruh budaya luar. Seperti fenomena saat ini, banyak anak muda yang lebih menyukai musik barat seperti drum ataupun gitar daripada memainkan gendhing Jawa seperti gamelan. Untuk itu, Karang Taruna Sitimulyo berusaha untuk memperkenalkan gendhing Jawa melalui latihan rutin karawitan agar masyarakat mengerti dan ikut melestarikan budaya asli dalam negeri.

Reporter: Fanisa LB

Sumber artikel : www.karangtarunasitimulyo.com